9 Mei 2013
Nama : Jefri Satriawan
Dosen : Harmiwati NH, ST. MT
AKADEMI TEKNOLOGI
INDUSTRI PADANG
PROSES PEMBUATAN
GULA
1. EKSTRAKSI NIRA
Tebu di
kirim ke Stasiun Gilingan (ekstrasi) untuk dipisahkan antara bagian padat
(ampas) dengan cairannya yang mengandung gula(nira mentah) dengan alat-alat
yang berupa Unigrator Mark IV digabung dengan 5 gilingan masing-masing terdiri
atas 3 rol.
Ø
Hasil
dari pemerahan tebu berupa ampas dengan cairannya yang mengandung gula(nira
mentah)
Ø
Ampas
pemerahan tebu dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kertas, dan bahan bakar.
Ampas tebu digunakan untuk bahan bakar di Stasiun Ketel(pusat tenaga)
Ø
Sedangkan
Nira mentah akan dikirim ke bagian Pemurnian untuk proses lebih lanjut
Ø
Untuk
mencegah kehilangan gula karena bakteri dilakukan salinitas di Stasiun Gilingan
2. PEMURNIAN NIRA
Nira
mentah ditimbang, kemudian dipanaskan hingga suhu mencapai 70-75 C, kemudian
direaksikan dengan Ca(OH)2 (susu kapur) dalam defekator. Pereksiaan dengan
kapur bertujuaan untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang ada di dalam nira.
Lalu diteruskan dengan proses sulfitasi, yakni pemberian SO2 dalam peti sulfitasi
hingga pH 7,00. Tujuannya untuk mengatur kadar keasaman nira dan untuk membunuh
bakteri yang ada pada nira. Setelah itu, dipanaskan lagi sampai suhu 100-105 C.
Ø
Kotoran
yang dihasilkan diendapkan di tangki pengendap,evaporate,(Dorr Clarifier) dan
disaring menggunakan Rotary Vacum Filter (alat penapis hampa). Endapan padatnya
disebut blotong
Ø
Kemudian
Nira jernihnya dikirim ke Stasiun Penguapan
3. PENGUAPAN NIRA
Nira
jernih akan dipekatkan dalam Stasiun penguapan. Nira jernih dipekatkan di dalam
evaporator dengan sistem multiple
effect. Nira encer dengan padatan terlarut 16% dapat dinaikkan menjadi 64% dan
disebut Nira kental. Nira kental siap dikristalkan di Stasiun
Kristalisasi.sebelumnya Nira kental ini diberi gas SO2 untuk proses pemucatan.
4. KRISTALISASI
Nira
kental dari Stasiun Penguapan ini diuapkan lagi dalam Pan Kristalisasi sampai
melewati titik jenuh. Penguapan ini sampai suhu 100 0C-150 0C. Setelah itu
pembentukan kristal-kristal gula dengan cara uap. Nila kental didinginkan
sampai suhu 65 0C, jadi sukrosa tidak rusak akibat panas tinggi.
Hasil kristalisasi merupakan campuran kristal gula dan larutan induk(stroop). Sebelum dipisahkan antara kristal gula dengan stroop, gula lebih dahulu didinginkan didalam palung pendingin (kultrog).
Hasil kristalisasi merupakan campuran kristal gula dan larutan induk(stroop). Sebelum dipisahkan antara kristal gula dengan stroop, gula lebih dahulu didinginkan didalam palung pendingin (kultrog).
5. PEMISAHAN GULA
Pada
proses ini gula dipisahkan dari stroop (larutannya). Pemisahan gula ini
menggunakan gaya centrifugal.
Pemisahan gula dilakukan dengan proses karbonatasi yakni mereaksikan gula dengan gas karbon. Sehingga gula dengan stroop dapat terpisah.Hasil pemisahan berupa gula, stroop, dan tetes tebu. Tetes tebu dan stroop merupakan limbah dari proses pembuatan gula. Pabrik pengolahan dapat mengolah limbah tersebut sehingga bermanfaat. Stroop yang menjadi tetes tebu dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan etanol (C2H5OH). Jadi limbah dari proses pembuatan gula dapat dimanfaatkan.
Pemisahan gula dilakukan dengan proses karbonatasi yakni mereaksikan gula dengan gas karbon. Sehingga gula dengan stroop dapat terpisah.Hasil pemisahan berupa gula, stroop, dan tetes tebu. Tetes tebu dan stroop merupakan limbah dari proses pembuatan gula. Pabrik pengolahan dapat mengolah limbah tersebut sehingga bermanfaat. Stroop yang menjadi tetes tebu dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan etanol (C2H5OH). Jadi limbah dari proses pembuatan gula dapat dimanfaatkan.
6. SCREENING DAN PENGEPAKAN
Setelah
gula terpisah dari stroop dilakukan proses penyaringan gula. Pemisahan antara
gula halus, kasar, dan normal. Gula normal dan halus dikirim ke Gudang gula dan
di kemas dalam karung plastik yang ½ kwintal. Sedang gula kasar akan kembali
diproses atau kembali ke proses kristalisasi.
7. DIAGRAM
ALIR
No comments:
Post a Comment