AIR
Sumber Air
1.
Air laut
2.
Air tawar
a. Air
hujan
b.
Air permukaan
Impurities (Pengotor) air permukaan akan sangat
tergantung kepada lingkungannya, seperti
-
Peptisida
-
Herbisida
-
Limbah industry
-
Mineral alam lainnya
Kerugian : Komposisi
impurities air permukaan cenderung tidak konstan
Keuntungan :
tersedia dalam jumlah yang besar
c.
Air tanah
-
Sumur dangkal (5 – 20 m)
-
Sumur dalam (> 200 m)
Keuntungan :
Impurities air tanah lebih sedikit dan lebih konstan.
Kerugian :
ketersediaan jumlah air yang terbatas
Penggunaan air dalam industry
Penggunaan air dalam industry, pada dasarnya untuk
mendukung beberapa system, antara lain :
1.
System pembangkit uap (boiler)
2.
System pendingin
3.
System proses
4.
Sisten pamadam kebakaran
5.
System sanitasi/MCK
Kimia Air
A.
Komposisi kimia air
Secara kimia air terbentuk dari dua atom hydrogen dan
satu atom oksigen :
H2
+ ½ O2 H2O
Air merupakan pelarut yang baik, baik terhadap zat
organic maupun anorganik, sehingga menjadikan air tidak murni lagi dan berpengaruh terhadap sifat dankarakteristiknya.
Zat-zat yang terlarut dalam air ;
-
Kation :
Na+, K+, Ca++. Mg++, Fe++,
Mn++, Ba++, Al+++
-
Anion : Cl-, SO4-2,
CO3-2, HCO3-, OH-,
-
Gas : O2, H2S, CO2
Satuan Konsentrasi Air
1.
Milligram per liter (mg/l)
2.
Part per million (ppm)
3.
Miliequivalen per liter (meq/l)
4.
Sebagai CaCO3
1. Milligram
per liter (mg/l)
Adalah milligram zat yang terdapat dalam 1 liter larutan
2. Part
per million (ppm)
Adalah satu bagian zat dalam satu juta bagian larutan
3. Berat
ekivalen
adalah berat atom atau molekul dibagi
valensi
Reaksi Hidrolisa
Adalah reaksi kimia,
dimana suatu senyawa bereaksi dengan air untuk membentuk asam atau basa.
Reaksi hidrolisa menyebabkan :
1.
Perubahan keasaman dan alkalinitas larutan,
dan
2.
Perubahan kecenderungan pengendapan kerak,
korosi pada logam, dan masalah-masalah kimia lain.
Zat yang larut dalam air, seperti ion hidroksil (OH-)
atau karbonat (CO3-2) akan menghasilkan larutan basa
(alkali), diantaranya :
1.
Amoniak (NH3), Amonium hidroksida
(NH4OH)
2.
Natrium Hidroksida (NaOH)
3.
Natrium Karbonat/soda abu (Na2CO3)
4.
Natrium bikarbonat/baking soda (NaHCO3)
Asam adalah zat yang menyebabkan ion hydrogen (H+)
bertambah,dan menyebabkan larutan bersifat asam, al:
1.
Asam khlorida (HCl)(asam muriat)
2.
Asam sulfat (H2SO4)
3.
Asam asetat (CH3COOH)(asam cuka)
4.
Asam karbonat (H2CO3)
Reaksi asam dan basa akan menghasilkan garam, sehingga
larutan akan bersifat netral, alkali atau asam.
Bersifat alakali karena berasal dari basa kuat dan asam
lemah.
NaOH + H2CO3 NaHCO3
Bs.
Kuat as. Lemah
Bersifat asam
2 Fe(OH)3 + 6
HCl 2 FeCL3 + 6 H2O
Bs
lemah as kuat
Beberapa
sifat kation logam dan garamnya
1.
Semua garam yang berasal dari Na dan K
bersifat sangat larut dalam air. Garam-garam yang dibentuk khlorida dan sulfat bersifat
netral, sedangkan garam bikarbonat, karbonat dan hidroksida bersifat alkali.
2.
Garam sulfat dari Ca, Mg, Ba, dan Sr larut
dalam air, tetapi kelarutan garam sulfatnya mengikuti aturan : BaSO4
< SrSO4 < CaSO4 < MgSO4
Garam karbonat dan
hidroksida dari Ca, Mg, Ba, dan Sr mempunyai kelarutan yang rendah dalam air
dan yang paling rendah Mg(OH)2
Ba(OH)2 > Sr(OH)2
> Ca(OH)2 > Mg(OH)2
3.
Garam klorida dan sulfat dari besi, mangan
dan aluminium larut dalam air dan besifat asam.
TUGAS :
1. Berapa
gram karbonat yang dibutuhkan agar kombinasi dengan 120 gram Ca untuk membentuk kalsium karbonat.
2. Dari
analisa air diketahui terdapat 400 mg/l Ca+2, 100 mg/l Ba+2, 200 mg/l Mg+2,
1000 mg/l SO-4. Hitung ;
a.
CaSO4, BaSO4,
MgSO4 terbentuk
b.
Dalam eqivalen sebagai CaCO3
Tugas
:
1. Berapa
gram Ca yang dibutuhkan agar kombinasi dengan 90 gram karbonat untuk membentuk
kalsium karbonat.
Jawab :
Berat ekivalen
karbonat = [12 + 3 x 16]/2 = 30 gr/eq
Berat ekivalen
kalsium = 40/2 = 20gr/eq
Senyawa hanya dapat
dibentuk dengan jumlah ekivalen yang sama
90 gr CO-2
= 90 gr/30gr/eq = 3 eq
Jadi Ca yang
dibutuhkan = 3 eq
= 3 eq x 20 gr/eq =
60 gr
Kesetimbangan
Umumnya zat padat berbentuk Kristal terionisasi dalam air
1.
CaO + H2O Ca+2 + 2
OH- (irreversible)
2.
NaCL + H2O Na+ +
Cl- + H2O (reversible)
Merupakan tanda reaksi
reversible dan pada keadaan setimbang, reaksi
:
Ax
By x A +
y B
Padatan
ionic
Persamaan kesetimbangan :
K
adalah konstanta kesetimbangan
[A],
[B] adalah konsentrasi zat A dan B saat setimbang
Saat setimbang fasa padat tidak berubah karena laju
pelarutan dan pengendapan sama, sehingga ;
[Ax
By] = Ks = konstan
Dan
[A]x
[B]y = K . Ks = Ksp
Ksp adalah
hasil kali kelarutan untuk pasangan ion
Jika konsentrasi
salah satu ion atau kedunya bertambah besar, maka akan menyebabkan harga Ksp
bertambah besar, dan pengendapan akan terjadi untuk mempertahankan keadaan
kesetimbangan.
Analisa Air
Adanya
zat-zat terlarut dalam air akan menyebabkan kualitas dan karakteristik air akan
berubah, yang antara lain :
1. Keasaman
Disebabkan oleh : gas
CO2, asam-asam organic, asam-asam mineral, dan hasil hidrolisa.
2. Alkalinitas
Disebabkan oleh ; bikarbonat, karbonat,
hidroksida
3. pH
diukur dari aktifitas ion hydrogen
4. Salinitas
digunakan untuk
menggolongkan kandungan mineral yang terlarut dalam air. Seperti ; salinitas
klorida menyatakan konsentrasi total keberadaan klorida dalam air.
5. Densitas
6. Padatan Terlarut Total (TDS)
Menunjukan jumlah ion terlarut yang
disajikan oleh analisa air.
7. Spesifik Grafity (sp gr).
Adalah nisbah antara
densitas air yang dianalisis terhadap air murni pada suhu tertentu. Alat ukur
spesifik graffiti adalah hydrometer, dan dikalibrasi pada suhu 4 oC.
Jika analisa air dilakukan diatas suhu 4
oC, maka akan dilaporkan sebagai
8. Padatan Tersuspensi Total (TSS)
Menyatakan berat dari
zat-zat yang tidak larut atau zat-zat yang tersuspensi dalam air.
9. Kekeruhan (Tunbidity)
Merupakan sifat optic
air yang berhubungan dengan penyerapan dan penyebaran cahaya oleh air.
10. Biochemical Oxygen Demand (BOD)
Menyatakan jumlah
kebutuhan oksigen terlarut selama proses penguraian zat-zat organic secara
biokimia aerobic.
11. Chimical Oksigen Demand (COD)
Menyatakan jumlah
oksigen yang dikonsumsi selama terjadinya oksidasi zat-zat organic secara kimia
pada kondisi tertentu.
(01-10-12)
Impurities Air
A. Penyebab
impurities air :
1.
Padatan tersuspensi
2.
Padatan terlarut
3.
Gas terlarut
1.
Padatan tersuspensi
Dalam air padatan tersuspensi
biasanya terdiri dari ;
-
lumpur,
-
humus,
-
limbah dan
-
buangan industry.
Padatan tersuspensi akan menyebabkan terbentuknya ;
o
deposit
o
kerak, dan
o
busa
2.
Padatan terlarut
Umumnya kandungan
padatan terlarut dalam teridiri dari bahan mineral, al ; MgCO3, CaSO4,
MgSO4, NaCl, Na2SO4, SiO2, dll.
Akibat dari padatan
terlarut diantaranya :
Ø Kesadahan
(hardnes) dan
Ø
Alkalinitas (alkalinity).
A. Kesadahan
Kesadahan air dapat
dilihat dari kesukaran pembentukan busa oleh sabun dalam air, yang disebabkan
oleh adanya ion-ion kalsium dan magnesium.
Ukuran
kesadahan dapat diukur dari kesadahan total (total hardness).
Kesadahan total dari
sudut kation merupakan jumlah kesadahan kalsium dan kesadahan magnesium.
TH =
CaH + MgH
Kesadahan
total dari sudut anion :
-
Kesadahan karbonat (kesadahan sementara)
-
Kesdahan non karbonat (kesadahan tetap)
TH
= KH + NH
TH =
kesadahan total
CaH =
kesadahan kalsium = kadar Ca+2
MgH =
kesadahan magnesium = kadar Mg+2
KH =kesadahan
karbonat = Ca(HCO3) dan
Mg(HCO3)2
NH =
kesadahan non-karbonat
= CaSO4, MgSO4,
CaCl2, MgCl2, dll.
Satuan kesadahan adalah ;
-
Milival (mval) = mili equivalen/liter
-
Mg/l atau ppm sebagai CaCO3
-
od
= derajat kesadahan jerman = 5,6
mg CaO/liter
1 mval = 50
mg/l sebagai CaCO3
= 2,8 oC
Akibat dari kesadahan dalam air industry adalah
pembentukan kerak dalam ketel dan system pendingin.
B. Alkalinitas
Disebabkan
oleh adanya senyawa alkali dalam air. Diantaranya ;
-
Alkalinitas hidroksida (OH-alkalinity)
-
Alkalinitas karbonat (CO3-alkalinity)
-
Alkalinitas bikarbonat (HCO3-alkalinity)
Kemungkinan terdapatnya senyawa penyebab
alkalinitas ;
1.
Senyawa hidroksida
2.
Senyawa karbonat
3.
Senyawa bikarbonat
4.
Senyawa karbonat dan bikarbonat
5.
Senyawa hidroksi dan karbonat
3.
Gas terlarut
Gas terlarut dalam
air, antara lain, CO2, O2, N2, NH3,
NO2, dan H2S.
Diantara gas yang
menimbulkan korosi ; CO2, O2, NH3
CO2 + H2O H2CO3 H+
+ HCO3-
Gas CO2 bersifat
asam, dan jika bergabung dengan air akan menyerang logam, dan yang menjadi
penyebab utama terjadinya korosi adalah gas oksigen (ketel dan pendingin).