Search This Blog

Thursday, April 18, 2013

Utilitas



AIR


Sumber Air

1.    Air laut
2.    Air tawar
a.      Air hujan
b.      Air permukaan
Impurities (Pengotor) air permukaan akan sangat tergantung kepada lingkungannya, seperti
-          Peptisida
-          Herbisida
-          Limbah industry
-          Mineral alam lainnya
Kerugian       : Komposisi impurities air permukaan cenderung tidak konstan
Keuntungan : tersedia dalam jumlah yang besar
c.      Air tanah
-          Sumur dangkal (5 – 20 m)
-          Sumur dalam (> 200 m)
Keuntungan             : Impurities air tanah lebih sedikit dan lebih konstan.
Kerugian       : ketersediaan jumlah air yang terbatas

Penggunaan air dalam industry

Penggunaan air dalam industry, pada dasarnya untuk mendukung beberapa system, antara lain :
1.    System pembangkit uap (boiler)
2.    System pendingin
3.    System proses
4.    Sisten pamadam kebakaran
5.    System sanitasi/MCK

Kimia Air

A.   Komposisi kimia air
Secara kimia air terbentuk dari dua atom hydrogen dan satu atom oksigen :
                        H2  + ½  O2                 H2O
Air merupakan pelarut yang baik, baik terhadap zat organic maupun anorganik, sehingga menjadikan air tidak murni lagi dan  berpengaruh terhadap sifat dankarakteristiknya.
Zat-zat yang terlarut dalam air ;
-          Kation            : Na+, K+, Ca++. Mg++, Fe++, Mn++, Ba++, Al+++
-          Anion             : Cl-, SO4-2, CO3-2, HCO3-, OH-,
-          Gas                 : O2, H2S, CO2

Satuan Konsentrasi Air
1.    Milligram per liter (mg/l)
2.    Part per million (ppm)
3.    Miliequivalen per liter (meq/l)
4.    Sebagai CaCO3

1.    Milligram per liter (mg/l)
Adalah milligram zat yang terdapat dalam 1 liter larutan
2.    Part per million (ppm)
Adalah satu bagian zat dalam satu juta bagian larutan
3.    Berat ekivalen
adalah berat atom atau molekul dibagi valensi
 

Reaksi Hidrolisa

Adalah reaksi kimia, dimana suatu senyawa bereaksi dengan air untuk membentuk asam atau basa.
Reaksi hidrolisa menyebabkan :
1.      Perubahan keasaman dan alkalinitas larutan, dan
2.      Perubahan kecenderungan pengendapan kerak, korosi pada logam, dan masalah-masalah kimia lain.

Zat yang larut dalam air, seperti ion hidroksil (OH-) atau karbonat (CO3-2) akan menghasilkan larutan basa (alkali), diantaranya :
1.    Amoniak (NH3), Amonium hidroksida (NH4OH)
2.    Natrium Hidroksida (NaOH)
3.    Natrium Karbonat/soda abu (Na2CO3)
4.    Natrium bikarbonat/baking soda (NaHCO3)
Asam adalah zat yang menyebabkan ion hydrogen (H+) bertambah,dan menyebabkan larutan bersifat asam, al:
1.    Asam khlorida (HCl)(asam muriat)
2.    Asam sulfat (H2SO4)
3.    Asam asetat (CH3COOH)(asam cuka)
4.    Asam karbonat (H2CO3)

Reaksi asam dan basa akan menghasilkan garam, sehingga
larutan akan bersifat netral, alkali atau asam.
Bersifat alakali karena berasal dari basa kuat dan asam lemah.
                        NaOH   +        H2CO3                                    NaHCO3
                        Bs. Kuat         as. Lemah
Bersifat asam
                        2 Fe(OH)3      +  6 HCl                      2 FeCL3   +  6 H2O
                        Bs lemah         as kuat

Beberapa sifat kation logam dan garamnya
1.    Semua garam yang berasal dari Na dan K bersifat sangat larut dalam air. Garam-garam yang dibentuk khlorida dan sulfat bersifat netral, sedangkan garam bikarbonat, karbonat dan hidroksida bersifat alkali.
2.    Garam sulfat dari Ca, Mg, Ba, dan Sr larut dalam air, tetapi kelarutan garam sulfatnya mengikuti aturan : BaSO4 < SrSO4 < CaSO4 < MgSO4
Garam karbonat dan hidroksida dari Ca, Mg, Ba, dan Sr mempunyai kelarutan yang rendah dalam air dan yang paling rendah Mg(OH)2
Ba(OH)2 > Sr(OH)2 > Ca(OH)2 > Mg(OH)2
3.    Garam klorida dan sulfat dari besi, mangan dan aluminium larut dalam air dan besifat asam.

TUGAS :
1.    Berapa gram karbonat yang dibutuhkan agar kombinasi dengan  120 gram Ca untuk membentuk kalsium karbonat.

2.    Dari analisa air diketahui terdapat 400 mg/l Ca+2,  100 mg/l Ba+2, 200 mg/l Mg+2, 1000 mg/l SO-4. Hitung ;
a.    CaSO4, BaSO4, MgSO4 terbentuk
b.    Dalam eqivalen sebagai CaCO3

Tugas             :
1.    Berapa gram Ca yang dibutuhkan agar kombinasi dengan 90 gram karbonat untuk membentuk kalsium karbonat.

Jawab :
Berat ekivalen karbonat            = [12 + 3 x 16]/2        = 30 gr/eq
Berat ekivalen kalsium = 40/2 = 20gr/eq

Senyawa hanya dapat dibentuk dengan jumlah ekivalen yang sama

90 gr CO-2            = 90 gr/30gr/eq = 3 eq

Jadi Ca yang dibutuhkan         = 3 eq
                                                      = 3 eq x 20 gr/eq  =  60 gr

Kesetimbangan

Umumnya zat padat berbentuk Kristal terionisasi dalam air  
1.    CaO          +    H2O                      Ca+2    +   2 OH-                     (irreversible)
2.    NaCL        +    H2O                      Na+     +    Cl-   +   H2O         (reversible)
Merupakan tanda reaksi reversible dan pada keadaan setimbang, reaksi  :
                        Ax By               x A      +    y B
                        Padatan                 ionic
Persamaan kesetimbangan :                    
           
            K adalah konstanta kesetimbangan
            [A], [B] adalah konsentrasi zat A dan B saat setimbang
Saat setimbang fasa padat tidak berubah karena laju pelarutan dan pengendapan sama, sehingga ;
                        [Ax By] = Ks = konstan
Dan
                        [A]x [B]y = K . Ks = Ksp 
                                    Ksp adalah hasil kali kelarutan untuk pasangan ion
Jika konsentrasi salah satu ion atau kedunya bertambah besar, maka akan menyebabkan harga Ksp bertambah besar, dan pengendapan akan terjadi untuk mempertahankan keadaan kesetimbangan.


Analisa Air
Adanya zat-zat terlarut dalam air akan menyebabkan kualitas dan karakteristik air akan berubah, yang antara lain :
1.    Keasaman
Disebabkan oleh : gas CO2, asam-asam organic, asam-asam mineral, dan hasil hidrolisa.
2.    Alkalinitas
Disebabkan oleh ; bikarbonat, karbonat, hidroksida
3.    pH
diukur dari aktifitas ion hydrogen
4.    Salinitas
digunakan untuk menggolongkan kandungan mineral yang terlarut dalam air. Seperti ; salinitas klorida menyatakan konsentrasi total keberadaan klorida dalam air.
5.    Densitas
6.    Padatan Terlarut Total (TDS)
Menunjukan jumlah ion terlarut yang disajikan oleh analisa air.
7.    Spesifik Grafity (sp gr).
Adalah nisbah antara densitas air yang dianalisis terhadap air murni pada suhu tertentu. Alat ukur spesifik graffiti adalah hydrometer, dan dikalibrasi pada suhu 4 oC. Jika analisa  air dilakukan diatas suhu 4 oC, maka akan dilaporkan sebagai

                                   

8.    Padatan Tersuspensi Total (TSS)
Menyatakan berat dari zat-zat yang tidak larut atau zat-zat yang tersuspensi dalam air.
9.    Kekeruhan (Tunbidity)
Merupakan sifat optic air yang berhubungan dengan penyerapan dan penyebaran cahaya oleh air.
10. Biochemical Oxygen Demand (BOD)
Menyatakan jumlah kebutuhan oksigen terlarut selama proses penguraian zat-zat organic secara biokimia aerobic.
11. Chimical Oksigen Demand (COD)
Menyatakan jumlah oksigen yang dikonsumsi selama terjadinya oksidasi zat-zat organic secara kimia pada kondisi tertentu.



(01-10-12)
Impurities Air

A.   Penyebab impurities air :

1.    Padatan tersuspensi
2.    Padatan terlarut
3.    Gas terlarut

1.    Padatan tersuspensi

Dalam air padatan tersuspensi biasanya terdiri dari ;
-           lumpur,
-          humus,
-          limbah dan
-          buangan industry.
Padatan tersuspensi akan menyebabkan terbentuknya ;
o   deposit
o   kerak, dan
o   busa

2.    Padatan terlarut

Umumnya kandungan padatan terlarut dalam teridiri dari bahan mineral, al ; MgCO3, CaSO4, MgSO4, NaCl, Na2SO4, SiO2, dll.

Akibat dari padatan terlarut diantaranya :
Ø  Kesadahan (hardnes) dan
Ø  Alkalinitas (alkalinity).





A.   Kesadahan 

Kesadahan air dapat dilihat dari kesukaran pembentukan busa oleh sabun dalam air, yang disebabkan oleh adanya ion-ion kalsium dan magnesium.

Ukuran kesadahan dapat diukur dari kesadahan total (total hardness).

Kesadahan total dari sudut kation merupakan jumlah kesadahan kalsium dan kesadahan magnesium.

                  TH  =  CaH  +  MgH

Kesadahan total dari sudut anion :
-          Kesadahan karbonat (kesadahan sementara)
-          Kesdahan non karbonat (kesadahan tetap)
TH  =  KH  +  NH
TH       = kesadahan total
CaH    = kesadahan kalsium          = kadar Ca+2
MgH    = kesadahan magnesium   = kadar Mg+2
KH      =kesadahan karbonat         = Ca(HCO3) dan Mg(HCO3)2
NH      = kesadahan non-karbonat 
= CaSO4, MgSO4, CaCl2, MgCl2, dll.

Satuan kesadahan adalah ;
-          Milival (mval) = mili equivalen/liter
-          Mg/l atau ppm sebagai CaCO3
-           od          = derajat kesadahan jerman   = 5,6 mg CaO/liter
1 mval      =  50  mg/l sebagai CaCO3  =  2,8 oC
Akibat dari kesadahan dalam air industry adalah pembentukan kerak dalam ketel dan system pendingin.



B.   Alkalinitas

Disebabkan oleh adanya senyawa alkali dalam air. Diantaranya ;
-          Alkalinitas hidroksida (OH-alkalinity)
-          Alkalinitas karbonat (CO3-alkalinity)
-          Alkalinitas bikarbonat (HCO3-alkalinity)

Kemungkinan terdapatnya senyawa penyebab alkalinitas ;
1.    Senyawa hidroksida
2.    Senyawa karbonat
3.    Senyawa bikarbonat
4.    Senyawa karbonat dan bikarbonat
5.    Senyawa hidroksi dan karbonat

3.    Gas terlarut

Gas terlarut dalam air, antara lain, CO2, O2, N2, NH3, NO2, dan H2S.
Diantara gas yang menimbulkan korosi ; CO2, O2, NH3

      CO2  +  H2O               H2CO3                        H+  +  HCO3-

Gas CO2 bersifat asam, dan jika bergabung dengan air akan menyerang logam, dan yang menjadi penyebab utama terjadinya korosi adalah gas oksigen (ketel dan pendingin).